EGIATAN Belajar Mengajar (KBM)
memang merupakan kegiatan inti di sekolah. Hal ini dilakukan tidak hanya oleh
Guru tapi juga Siswa/i terlibat dalam KBM ini. KBM mutlak dilakukan oleh setiap
sekolah agar hasil yang dicapai bisa maksimal terutama untuk pencapaian nilai
MID, Rapor dan yang paling penting nilai kelulusan pada Ujian Nasional. Target
pencapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bisa terwujud jika adanya
kerjasama diantara unsur-unsur penunjang yang meliputi para Guru, Siswa/i dan staf
Tenaga kepedidikan yang ada di sekolah.
Peran serta orang tua dan masyarakat tentu
saja sangat mempengaruhi KKM siswa/i di sekolah. Tugas yang diberikan para Guru kepada siswa/i baik di
sekolah maupun tugas pekerjaan rumah sering kali dianggap remeh oleh Siswa/i
itu sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh pergaulan antar sesama Siswa/i dan teman
sebaya dan lingkungan masyarakat serta Kurangnya perhatian dari orang tua untuk
menanyakan informasi yang ada di sekolah seperti pekerjaan rumah (PR) ataupun
tugas belajar ynag diberikan Guru kepada anak didiknya. Sehingga pencapaian KKM
disekolah sangat rendah dan menyebabkan siswa tidak termotivasi dalam belajar.
Tentu saja hal ini dapat menimbulkan budaya
MALAS dikalangan siswa. Hampir setiap hari terdapat temuan oleh para Guru adanya Siswa/i yang
selalu tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh Gurunya. Berbagai macam
alasan yang dilontarkan siswa/i seperti “lupa,
ketinggalan, atau tidak mengerti sama
sekali” dengan pelajaran yang diberikan oleh Guru di sekolah. Alasan ini
disebabkan karena salah satu faktor budaya malas dikalangan siswa/i yang mana faktor-faktor budaya malas adalah :
1.terlalu meremehkan segala sesuatu khususnya pelajaran di sekolah,2.tidak
fokus dalam kegitan belajar mengajar.3.terlalu banyak bolos sekolah maupun pada
pelajaran tertentu.4.tidak adanya keinginan untuk bersekolah atas kemauan
sendiri tapi lebih kepada faktor orang tua.5.tidak adanya rasa menghargai dan
menghormati guru di sekolah.yang mana bisa mengakibatkan kebodohan dikalangan siswa/i.
Karena, pada dasarnya tidak ada Siswa/i yang bodoh. Karena setiap manusia
dilahirkan dengan keadaan sempurna yang dilengkapi dengan karya, cipta, rasa,
dan karsa yang jika dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin kesempurnaannya itu
dapat menghasilkan individu –individu yang berkualitas terutama khususnya dalam
pencapaian KKM disekolah.
Bagaimana cara menghilangkan budaya malas itu
sendiri....???? pertama dari setiap individu siswa/i itu sendiri yang merasa
mempunyai tanggung jawab terhadap orang tua, Guru dan lingkungannya. Kedua
kerjasama antar Guru di sekolah dan yang ketiga adalah pengaruh serta perhatian
dari orang tua agar lebih memperhatikan pelajaran apa saja yang didapat oleh siswa/i
dari guru di sekolah, dan dikembangakan
kembali dirumah sehingga tercapainya nilai KKM yang memuaskan di sekolah yang
keempat adalah pemilihan teman sebaya, carilah teman sebaya yang berkualitas
dalam hal pelajaran dan berperilaku yang baik sehingga dapat menunjang
hilangnya budaya malas dikalangan siswa/i yang masih memiliki budaya malas
serta menjadi siswa/i yang berkualitas dan berakhlaq mulia. Yang terakhir
ataupun yang ke lima adalah pengaruh dari lingkungan masyarakat yang mana
memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembentukan karakter suatu
individu, misalnya akan seperti apakah dia? akan bagaimanakah dia? serta akan
jadi apakah dia?. Hindarilah lingkungan masyarakat yang tidak perduli akan
pentingnya pendidikan dan memiliki budaya malas, sehingga individu-individu
ataupun para siswa/i tidak termasuk
didalamnya, dan menjadi inividu ataupun siswa/i yang berkualitas dan berakhlaq
mulia, karena jika kita termasuk kedalam kategori masyarakat yang seperti itu, maka
itu merupakan kerugian bagi diri kita sendiri, orang tua, guru dan teman-teman
sebaya.
Dari
penjelasan yang singkat diatas semoga para siswa/i dapat memahaminya, memanfaatkanya,
serta menggunakan (daya karya, cipta, rasa dan karsa) dengan semaksimal mungkin
sehingga dapat menghasilkan siswa/i yang berkualitas dan mencapai nilai KKM
yang memuaskan.Sayangilah dirimu sendiri, manfaatkanlah dirimu sendiri, hargai
dan hormatilah orang tua dan gurumu, bahagiakanlah mereka (orang tua dan guru) dengan
menjadi siswa/i ataupun individu-individu yang berkualitas dan berakhlaq mulia
baik di lingkungan sekolah, keluarga, pergaulan antar teman sebaya, dan
dilingkungan masayarakat.Budaya malas harus kita hindari dan di hilangkan agar
kita dapat memperoleh kebahagian, kemandirian serta mencapai cita-cita kita di
masa sekarang maupun di masa yang akan datang.