Pada hari
senin, 28 April 2014 seperti biasa diadakan upacara pengibaran bendera yang
merupakan agenda rutin di SMP Negeri 3 Muntok. Sebagai petugas upacara
merupakan perwakilan dari kelas VII D dan selaku Pembina upacara Bapak Darmi,
S.Pd Eko.
Upacara hari
ini merupakan upacara terakhir bagi kelas IX di SMP Negeri 3 Muntok karena
senin depan akan menghadapi Ujian Nasional tahun 2014. Ada beberapa hal yang
sangat penting yang akan disampaikan oleh Pembina upacara pada pagi hari ini.
Pak Darmi selaku Pembina upacara menyampaikan sebuah kalimat “Anda dengar Anda lihat Anda kerjakan Anda
mengerti”. Pertama, dari jauh-jauh hari kita sudah dipersiapkan penilaian
Adipura untuk itu kita sebagi siswa yang baik, warga Negara yang baik,
masyarakat yang baik harus mengikuti program ini. Dengan cara senantiasa
menjaga kebersihan dalam lingkungan SMP negeri 3 Muntok. Mulai dari kebersihan
kelas, kebersihan badan dan yang terpenting adalah kebersihan hati. Hari sabtu
yang lalu sudah dijelaskan, fungsikan hati itu sebagaimana mestinya untuk hal-hal
yang positif. Karena semua kuncinya dari hati. Dengan hati kita bisa berbuat,
beramal, bertindak maupun berniat.
Jika ingin
bercita-cita menjadi yang terbaik maka hati yang harus dibersihkan. Siswa/siswi
kelas IX seminggu lagi akan menempuh Ujian Nasional. Kalau kita tidak
membersihkan hati kita dari sifat-sifat yang kotor, iri, dengki, perasaan acuh
tak acuh maka kita tidak akan berhasil. Jangan gara-gara empat hari Ujian
Nasional mengorbankan waktu setelah tiga tahun sekolah di SMP Negeri 3 Muntok.
Untuk itulah, mari kita berusaha dan berdoa supaya sukses dengan baik.
Beralih ke
penilaian Adipura, sebenarnya dari sebulan yang lalu kita sudah mempersiapkan
agar sekolah kita tetap bersih tapi kebiasaan kita selalu mempunyai kebiasaan
jelek karena hati kita kotor. Sudah diingatkan hari sabtu yang lalu, pada pagi
hari untuk menjaga kebersihan dan setelah istirahat pertama sudah berserakan
sampah dimana-mana. Ini penyebabnya karena hati kita kotor. Terutama kelas VII,
VIII dan IX, pasangkan telinga dan bersihkan hatinya. Kalau hati tidak bersih
maka kita tidak akan berhasil. Sebab mulai dari para guru yang tidak ikhlas,
jikalau guru tidak ikhlas maka ilmu yang didapat tidak mendapat berkah. Sama
seperti orang tua dirumah, jika orang tua dirumah tidak ikhlas maka hidup kita
menjadi tidak karuan. Memang hal ini terlihat sepele.
Kedua, untuk
kelas IX Pembina Upacara bertanya “Apakah
sudah siap dalam Ujian Nasional?” Serentak siswa/siswi kelas IX menjawab “sudah.” Lantas Pembina upacara berkata “dimulut memang berkata siap dan semua siap
tapi ucapannya tidak dari hati dan dalam hati aku tidak belajar apa-apa”.
Untuk itu Pak Darmi selaku Pembina upacara sangat mengharapkan Tolong Bersihkan Hati Kalau Ingin Sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar