Senin, 24 Maret 2014

Tata Tertib Yang Dibuat Bukan Untuk Dilanggar



Setiap hari senin seperti biasa seluruh siswa, guru dan staf tata usaha melaksanakan upacara bendera. Namun kali ini berbeda dengan petugas pengibar bendera maupun petugas upacaranya. Upacara bendera yang dilaksanakan tanggal 10 maret 2014 ini yang dimulai pada jam 07.00 pagi, selaku petugas merupakan perwakilan siswa siswi kelas IX yang dianggap sebagai upacara dan tugas terakhir dari upacara rutin yang dilaksanakan setiap senin pagi.






Selaku Pembina upacara yakni Bapak Darmi, S.Pd Eko dalam amanatnya menghimbau dalam upacara kali ini petugasnya yaitu perwakilan kelas IX sudah bagus dan tertib dan ini wajar dilakukan sebagai bentuk contoh yang baik kepada adik-adik kelasnya di kelas VI dan VIII. Akhir-akhir ini banyak sekali guru-guru merasa kecewa dan sedih terhadap siswa yang seringkali melakukan pelecehan terhadap peraturan dan tata tertib sekolah. Aturan sekolah yang telah dibuat bersama-sama bahkan sudah ditawarkan kepada orang tua siswa pada awal masuk sekolah. Tetapi mengapa seringkali dilanggar? Aturan sekolah dibuat bukan untuk mengekang siswa tapi mengikatkan siswa agar terhindar dari perbuatan yang tidak diinginkan. Keinginan manusia sangat tidak terbatas apabila hal ini tidak dibatasi oleh undang-undang ataupun aturan maka kita akan terjerumus ke dalam hal-hal yang negative. 

 

Tata tertib dibuat agar semuanya teratur dan tertib. Salah satu contoh aturan yang paling sering dilanggar adalah siswa yang sering kali kedapatan membawa handphone, penggunaan pakaian yang tidak tertib , sepatu dan sebagainya. Pembina upacara mengharapkan mulai hari ini agar siswa bersikap positif dan merenungkan manfaat tata tertib yang dibuat.

Khusus kelas IX yang pada minggu ini melaksanakan ujian praktek yang merupakan salah satu syarat dari faktor penentu kelulusan. Terkadang seringkali guru yang mengejar siswa agar mengikuti praktek dan siswa kelas IX merasa acuh tak acuh dan santai padahal nilai praktek mempengaruhi kelulusan siswa dalam ujian nasional. Terkadang hal ini membuat guru merasa dilecehkan oleh siswa tersebut.  Untuk siswa yang lain agar membuat tugas yang baik agar nilainya baik “ada rupa ada harga ada barang ada nilai”. Untuk itu dihimbau kepada seluruh siswa jika  diberi tugas dikerjakanlah dengan baik dan haruslah dilaksanakan dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar