Senin, 09 Juni 2014

Adiwiyata... Oh... Adiwiyata

Adiwiyata bukan nama orang. Tetapi nama sebuah prnghargaan untuk sekolah terbersih dan terindah. Kata guruku, ini menjadi rebutan bagi setiap sekolah. setiap sekolah berlomba-lomba menunjukkan kebersihan sekolahnya. Rupanya penghargaan Adiwiyata adalah penghargaan bergengsi.

Setiap ada penilaian Adiwiyata, pasti sekolah menjadi sibuk dibuatnya. mengapa tidak? mungkin hampir setiap hari sekolah mengerahkan semua siswa maupun guru untuk kerja bakti dan bersih-bersih. Dari membuang sampah, mengumpulkan sampah daur ulang untuk kerajinan limbah, membuat pupuk kompos dan sampai kepada penghijauan.

Kegiatan itu bahkan kadang mengorbankan jam belajar siswa. Ini membuat waktu belajar siswa menjadi tersita dikarenakan kegiatan kerja bakti menyita jam pelajaran yang sudah dijadwalkan oleh sekolah dan tidak cukupnya waktu dua kali jam istirahat melakukan kegiatan tersebut.

Ketika ada informasi bahwa tim penilai akan datang baik dari tingkat Kabupaten maupun Propinsi. Sekolah tersebut sudah cukup bersih dan siap dinilai. Tetapi yang dinanti-nati tidak kunjung datang. Ada rasa kecewa juga, karena kegiatan kerja bakti secara massal terus berlangsung lagi sambil menanti datangnya si Adiwiyata.

Sebenarnya kebersihan sekolah dan lingkungannya harus didasari dari kesadaran unsur-unsur yang ada didalamnya baik itu siswa, guru, pegawai dan masyarakat dilingkungan sekitar sekolah. Kita harus menyadari bahwa sekolah merupakan rumah kedua bagi mereka terutama siswa. Jadi wajib bagi mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekolahnya.   

Written by : Ivan Assidiqi (VIII D)

Jumat, 06 Juni 2014

SCOUT MEMBERS HIKE ON MENUMBING HILL 2014



Hari minggu tanggal 30 april 2014 lalu, siswa/I SMP Negeri 3 Muntok yang tergabung dalam ekstrakuliler pramuka mengadakan kegiatan hiking yang bertempat di seputaran bukit Menumbing. Sebelum para anggota pramuka beranjak ke lokasi, mereka telah dibagi menjadi beberapa regu oleh Pembina pramuka yaitu Bapak Drs. Adito dan pelatih Kak Zulfikar. Pembina dan pelatih membagi para anggota pramuka menjadi empat regu. 


foto dulu sebelum hiking

asyeeek
Regu pertama dan kedua adalah regu putri sedangkan regu ketiga dan keempat adalah regu putra. Setelah membagi regu setiap regu berdoa terlebih dahulu agar selamat sampai di tempat tujuan. Berangkat dari sekolah yang membutuhkan dua kali antar jemput kendaraan roda empat untuk tiba di pos 1. Selama berada di kendaraan tersebut para anggota pramuka saling bercanda tawa dan bersenda gurau.

Pemeriksaan kelengkapan tim
Setelah tiba di pos 1 pada pukul 08.10 WIB disana sudah menunggu dua guru yang lain yaitu Pak Husin, Pak Sudiyono dan Pak Masrul. Setiap regu memulai perjalanan yang diatur oleh Pinru (Pemimpin Regu ) masing-masing. Selama dalam perjalanan menuju bukit yang tingginya 458 m dari permukaaan laut itu ditengah perjalanan tim melihat seekor ular yang sedang melintas. Tim pun berhenti sambil menunggu ular tersebut melintas lalu melanjutkan perjalanan. Tidak heran kalau banyak sekali flora dan fauna liar di sepanjang perjalanan menuju ke puncak bukit dikarenakan memang daerah ini termasuk salah satu hutan lindung di wilayah kabupaten Bangka Barat.


ayo semangat

keep smile

nyampe juga

si kahfi tetap semangat
Ditengah perjalanan tim lalu beristirahat sejenak di gardu pandang yang katanya merupakan sebuah tempat yang menandakan setengah perjalanan menuju ke puncak bukit Menumbing. Tak lama beristirahat tim melanjutkan perjalanan ke atas bukit. Setibanya diatas bukit yang berkabut tebal dan suhu agak dingin. Para tim menghabiskan waktu dengan makan dan berfoto bersama ditempat-temapt yang bersejarah. 


pemandangan dari gardu pandang

Pembina Pramuka Pak Adito
Dipuncak Menumbing ada sebuah kastil yang merupakan tempat pengasingan Bung Hatta dan tokoh-tokoh penting lainnya pada tahun 1948 silam.  Dilanjutkan ke permainan inti seperti tali temali, bendera semapur, dan sandi morse. Permainan ini ditentukan pemenangnya yaitu Regu Ralisti Avigar meraih juara pertama dan regu Panji Dharmayudha meraih juara kedua. Setelah melakukan permainan tim melanjutkan perjalanan untuk turun kembali ke pos 1. 


nyantai dulu

permainan tali temali

kerjasama tim

ayo siapa cepat dapat juara

semangat...semangat..!!!

diawasi oleh sang pelatih Kak Zulfikar

ayo talinya jangan salah lho...

Arahan dari Pelatih (Kak Zulfikar)

Pegangnya yang kuat dong

keep smile....

peace....

selamat kepada pemenang

exist bro...

briefing sebelum pulang

perjalanan pulang

tetap semangat
Selama perjalanan tim bertemu dengan pengunjung lainnya dan saling menyapa satu sama lain bahkan membagikan makanan kepada tim pramuka SMP Negeri 3 Muntok. Setelah tiba di pos 1, anggota pramuka yang perempuan diantar ke sekolah terlebih dahulu dan diikuti oleh anggota pramuka yang laki-laki. Tiba disekolah dengan stamina yang lumayan capek tapi pengalaman dan ilmu yang berharga tidak akan bisa terlupakan. 

Selasa, 03 Juni 2014

Pentingnya Pendidikan



Seorang guru di sekolah mengatakan bahwa berfikir adalah pendidikan. Berfikir, membuka pintu fikiran kita dan membuat kita menerima gagasan dalam memperluas cakrawala kita dan belajar hal-hal baru. Tapi mengapa penting untuk belajar hal-hal baru? Mengapa penting untuk membuka cakrawala kita? Apa pentingnya pendidikan sebenarnya?

                Jawaban atas pertanyaan diatas terletak dalam diri kita semua. Kita menganggap pendidikan sebagai komoditas yang didambakan. Jika kita melihat orang besar berbicara, akan terasa dalam cara mereka berbicara dan pendapat yang mereka kemukakan. Ini adalah reaksi alami untuk mereka. oleh karena itu sangat mudah untuk menyimpulkan bahwa pendidikan mengarah kek keberhasilan. Tapi itu tidak semua. Pentingnya pendidikan di masyarakat saat ini berjalan lebih dalam dari sekedar keberhasilan dalam hal duniawi.

                Pendidikan melepaskan kita dari kungkungan pikiran kita dan memaksa kita untuk berfikir dan mempertanyakan suatu hal. Hal ini membuat kita sadar akan hak-hak di masyarakat. Dengan demikian memberi kita kekuatan untuk tidak diperbudak, baik pikiran atau tindakan.

Membuka Pikiran

                Pendidikan membuat kita membuka wawasan luas. Bahkan, tidak ada waktu yang lebih baik selain untuk memahami konsep ini. Hal ini memungkinkan kita untuk mengetahui tentang budaya yang berbeda atau peristiwa yang terjadi di ujung dunia sekalipun.

                Sebagi contoh jika kita melihat bahwa masyarakat di beberapa bagian lain di dunia telah mencoba sesuatu yang baru. Maka kita mungkin juga mulai melakukan hal yang sama. 

                Pendidikan dapat mengubah proses berfikir kita menjadi lebih baik, karena itu membantu dalam membuat kita lebih terarah dan menerima.

Membentuk Dasar Masyarakat

                Pendidikan menambah pengetahuan dimana membuat penemuan dan menerapkannya untuk kemajuan masyarakat. Mungkin pertumbuhan masyarakat tergantung pada kualitas pendidikan yang disampaikan dengan baik kualitasnya. Orang-orang yang lebih baik dapat belajar dan memanfaatkan bahwa pendidikan untuk membentuk reformasi yang mengarah pada penelitian dan pengembangan.
“Pendidikan tidak menjamin nasib seseorang. Pendidikan menjamin cara berfikir otak”.

Dasar Untuk Anak

                Pendidikan yang tinggi menyediakan visi yang jelas lebih dari segala hal, membuat tujuan seseorang lebih jelas dan membuat orang lebih mudah menerima perubahan. Itu yang membuat orang berfikir rasional, menemukan dalam iringan kemampuan untuk berfikir dan bertanya. Pentingnya pendidikan melampaui program pemberantasan buta huruf. Hal ini jauh lebih dalam karena menandakan suatu cara bagaimana orang itu hidup dan berfikir.

Written by : Selvi Y S (VIII A)

Minggu, 01 Juni 2014

Pawai Ta’aruf Dalam Rangka MTQ Tingkat Propinsi di Kabupaten Bangka Barat



Pelaksanaan MTQ tingkat Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diadakan di kota Muntok Kabupaten Bangka Barat dilaksanakan pada 13 s.d 19 mei 2014. Panitia besar MTQ kabupaten Bangka Barat sebelumnya mengadakan Pawai Ta’aruf guna menyemarakkan kegiatan ini. Pawai ta’aruf yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2014 diikuti oleh seluruh sekolah mulai dari TPA/TK/PAUD, SD, SMP/MTS dan SMA/MA/SMK di Kabupaten Bangka barat juga kontingen dari setiap kabupaten di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

 
Proses pengerjaan diawasi oleh Pembina Kesiswaan

Proses finishing

Proses finishing

Tugas selesai

Pak Sudiyono (topi putih) bersama tim

Siap untuk ikut Pawai Ta'aruf
SMP Negeri 3 Muntok sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Melalui Pembina Rohis Bapak Wardani, S.Ag sudah merencanakan dari seminggu sebelumnya. Pak Sudiyono Rasidy bertugas sebagai security sekolah tapi dalam hal seni beliau memang jagonya. Pak Sudiyono membuat maket Pawai berupa Masjid Agung Baitul Ridha yang merupakan masjid kebanggaan masyarakat Bangka Barat yang beru saja diresmikan oleh Bupati Bangka Barat. Pembuatan maket Masjid Agung Baitul Ridha ini bukanlah suatu pekerjaan mudah. Dengan bahan trip[lek, foam, paku dan cat Pak Sudiyono dibantu oleh para siswa yang tergabung dalam OSIS mengerjakan pembuatan maket Masjid ini dalam waktu satu minggu. Selain itu juga para siswa/I membuat huruf hijaiyah yang nantinya digunakan dalam kegiatan Pawai Ta’aruf.

Tim bendera drumband Gita Smeltaria SMP N 3 Muntok

Antusias siswa/i dan guru dalam Pawai Ta'aruf

Mantap

Rapikan Barisan...!!!!

Istirahat sambil minum air mineral

Drumband Gita Smeltaria SMP N 3 Muntok


Setelah semua pengerjaan selesai Pak wardani selaku Pembina rohis melatih siswa/i yang ikut dalam Pawai untuk melatih yel-yel dan lagu bernafaskan Islam. Acara Pawai yang dilaksanakan pada hari selasa 13 mei 2014 pukul 13.00 WIB s.d selesai. Tapi sayangnya, SMP Negeri 3 Muntok dengan Maket Masjid Agung Baitul Ridha hanya mendapat juara ketiga. Mungkin ada beberapa hal yang menjadi kendala untuk mendapatkan juari pertama. Karena yang terpenting adalah proses pembuatan yang mempunyai nilai seni tersendiri bagi para siswa untuk mendapatkan pengetahuan dibidang seni rupa di bangku sekolah.